Kamis, 31 Mei 2012

Manfaat THM


Manfaat THM :
- menyehatkan mata
- meredakan peradangan mata
- menormalkan mata (-) dan (+) dan silinder
- menerangkan penglihatan
- membersihkan selaput mata/katarak
- mengatasi hidung tersumbat/pilek
- mengatasi gangguan telinga
  - Berbagai sumber-

Sakit Maag, Obati Aja dengan Jahe


Rempah-rempa sudah terkenal sejak jaman dahulu mempunyai banyak khasiat yang dapat menyehatkan dan menyembuhkan tubuh dari penyakit, tak terkecuali Jahe. Tanaman jenis rimpang yang mempunyai nama latin, Zingiber Officinale ini biasanya oleh masyarakat diolah sebagai bahan untuk membuat sekoteng, bandrek, ronde, wedang jahe maupun bubur kacang hijau. Salah satu khasiat Jahe adalah menyembuhkan tubuh dari sakit maag.

Untuk membuat obat sakit maag dari Jahe caranya sangat mudah. Anda tinggal mengambil 2 jari rimpang jahe, gula aren secukupnya dan 2 gelas air. 2 jari rimpang jahe kemudian kupas dan dipotong, lalu dicuci hingga bersih. Setelah itu rebus jahe dengan 2 gela air sampai mendidih. Lalu masukan gula aren. Airnya diminum pada saat yang hangat. Sekali minum sebanyak 1 gelas. Lakukan secara rutin hingga sakit maag hilang.

Selain mempunyai khasiat menghilangkan sakit maag, Jahe juga data menyembuhkan sakit mulas, nyeri dan sakit kepala, salesma, batuk, epilepsy, mengobati cacar air, rematik menurunkan panas pada anak hingga menghilangkan impotensi.

Di Indonesia ada 3 jenis Jahe yang dikenal oleh masyarakat.

1. Jahe Gajah

Merupakan jenis Jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang Jahe ini berwarna kuning hingga putih

2. Jahe Kuning

Merupakan Jahe yang banyak digunakan sebagai bahan bumbu memasak, terutama untuk konsumsi lokal tanah air. Rasa dan aroma Jahe jenis ini cukup tajam. Ukuran rimpang Jahe ini sedang dengan warna dagingnya kuning

3. Jahe Merah

Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasanya paling pedas sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dan berwarna merah

Memperlancar Haid dengan Minum Kencur


Datang bulan sering terlambat, tidak lancar? Ada cara mudah bagi perempuan untuk memperlancar datang bulannya. Salah satunya dengan rajin minum kencur. Sebab tanaman jenis temu-temuan (zingiberaceace) ini banyak mengandung minyak astiri dan alkaloid yang bermanfaat sebagai stimulan.

Kencur mempunyai nama latin kaempferua galangal. Oleh banyak orang Indonesia, tanaman ini dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu memasak atapun bumbu membuat gado-gado.  Kencur merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak mengandung air.

Jumlah helai daur kencur tidak lebih dari 2-3 lembar yang tersusu berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4-12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih dominan.

Kencur memiliki daing buah yang lunak dan tidak berserat, berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Selain di tanah lapang, kencur juga dapat di tanam dengan media pot dengan catatan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Adapun cara membuat resep kencur sebagai obat memperlancar Haid adalah sebagai berikut :

Ambil 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 1 biji buah vengkeh tua dan adas pulawaras secukupnya. Cara membuatnya, rimpang kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 gelas dan disaring. Hasil air saringannya diminum sekali sehari sebanyak 2 cangkir.(Sumber:Artikelherbal.com)

Lengkuas (Alpinia Galanga)


Tanaman ini oleh orang Jawa disebut juga laos, oleh orang Sunda disebut laja, orang Madura menyebutnya laus dan orang Bugis menyebutnya aiku. Lengkuas memiliki nama latin Alpinia Galanga. Tanaman ini merupakan jenis tanaman rimpang yang mempunyai struktur tumbuh tegak dengan tinggi batang mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1200 meter di atas permukaan laut.

Ada dua jenis Lengkuas yang tumbuh di Indonesia.



  1. Lengkuas Putih (Alpini Galanga)

Di namakan lengkuas putih karena rimpang (umbi) lengkuas ini berwarna  putih. Biasanya sering digunakan sebagai penyedap masakan.



  1. Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata)

Sama dengan lengkuas putih, lengkuas merah juga memiliki warna rimpang (umbi) sesuai namanya yakni merah. Lengkuas jenis ini banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Tanaman lengkuas memiliki batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang. Bunganya muncul pada bagian ujung tanaman.  Rimpang umbi lengkuas merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, berserat kasar dan mempunyai aroma yang khas.

Atin Septiatin dalam bukunya yang berjudul Apotek Hidup dari Rempah-Rempah, Tanaman Hias dan Tanaman Liar menuliskan bila rimpang lengkuas banyak mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, saponin, flaronoida, polifenol dan kristal koning.

Menurut Atin, khasiat lengkuas adalah untuk mengobati rematik, sakit limfa, membangkitkan gairah seks, menambah nafsu makan, mengobati bronchitis, campak, radang kembung, menghilangkan bercak-bercak pada kulit, mempercepat pembersihan rahim serta mengobati panu.(Sumber: artikelherbal.com)

Rabu, 30 Mei 2012

Hentikan Kecanduan Rokok dengan Pala


 Sudah menjadi pengetahuan umum bila kecanduan merokok sangat sulit dihilangkan. Bahkan ada yang sampai mengatakan lebih baik tidak makan daripada tidak merokok.  Padahal sebenarnya banyak orang yang sudah terlanjur kecanduan rokok ingin berhenti. Sebab selain memang membahayakan bagi kesehatan, kebiasaan merokok sangat menguras kantong pribadi.

Ada sebuah cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kecanduan merokok. Salah satunya dengan menggunakan tanaman rempah-rempah yang bernama Pala (Myristica Fragirans Houtt), atau orang Jawa biasa menyebutnya Polo dan orang Ternate menyebutnya Gosora.  Tanaman Pala mempunyai tinggi mencapai 10 meter, berbatang tegak, berkayu dan berwarna putih kotor.

Cara menggunakan Pala sebagai penghilang kecanduan merokok adalah sebagai berikut:

Ambil 2 biji Pala dan gula aren secukupnya.  Biji Pala kemudian disangrai hingga gosong. Lalu tumbuk hingga halus. Kemudian Pala yang sudah menjadi serbuk halus masukan dalam gelas, seduh dengan air panas dan tambahkan gula aren. Aduk secukupnya. Biasakan diminum sebelum tidur setiap hari.(Sumber:Artikelherbal.com)

Pinang (Areca Catechu)


Pinang mempunyai sebutan bermacam-macam.  Di Jawa aja tanaman ini mempunyai 5 nama, yakni Jambe, Penang, Wohan, Pineng, Pineung. Di Sumatera memiliki 5 nama diantaranya, batang Mayang, Batang Bongkah, Batang Pinang, Pining dan Boni. Di Kalimantan juga memiliki 5 nama, yakni, Gahat, Gehat, Kahat, Taan, dan Inang. Sedangkan di Sulawesi ada 6 nama yakni, Alosi, Roamanaan, Ryangan, Luhuto, Luguto, Poko Rapu, Amongan dan di Maluku memiliki 5 nama yakni Bua, Hua, Soi, Hualo, serta Palm.

Tanaman yang memiliki nama latin Areca Catechu ini biasanya digunakan sebagai salah satu bahan untuk makan sirih. Pelepah daun Pinang oleh masyarakat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan karena memang bisa membuat aroma makanan menjadi sedap serta dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk membuat topi.

Pinang dapat tumbuh di mana saja di ketinggian antara 1-1400 meter di atas permukaan laut. Kebanyakan tanaman ini ditanam dalam pekarangan atau diperkebunan bagi yang khusus dibudidayakan. Jika anda masih belum tahu, biasanya Pinang pada saat 17-an Agustus digunakan sebagai tiang lomba panjat Pinang.

Pinang memang memiliki batang pohon tegak, tidak bercabang, bekas daun lepas dan tingginya bisa mencapai 30 meter. Daunnya majemuk menyirip, yang tumbuhnya di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung dan bertangkai pendek. Panjang helaian daun antara 1-1,8 meter dengan ujung sobek dan bergerigi.

Biji Pinang mengandung alkaloid sperti direkolin, arekolidine, arekain, gurakolin, gurasine, dan isuguvasine. Selain itu, Biji Pinang juga mengandung red tannin, lemak, kanji dan resin. Senyawa arekolin diyakini dapat berkhasiat sebagai obat cacing dan penenang. Biji Pinang berasa pedas, pahit dan hangat.

Khasiat dari Biji Pinang antara lain:



  • Obat cacingan

  • Obat perut kembung akibat gangguan pencernaan

  • Batuk berdahak

  • Diare

  • Terlambat datang bulan serta keputihan

  • Beri-beri

  • Malaria  (Sumber: Artikelherbal.com)

Selasa, 29 Mei 2012

Obat Herbal Pilihan Anda


obat-herbal-pilihan-anda Jenis tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat herbal ada beraneka ragam, misalnya, Temulawak yang sudah terkenal khasiatnya dalam pengobatan hepatitis, Jahe untuk mengatasi masuk angin, Daun Katuk untuk melancarkan ASI, dan masih banyak tanaman jenis lainnya yang sudah diketahui dapat digunakan dalam pengobatan.
Berikut ini adalah referensi beberapa herbal yang dapat Anda pertimbangkan sebagai solusi yang aman bagi kesehatan Anda.

Referensi Obat Herbal

Sarang Semut
Salah satu herbal yang paling diminati saat ini, Sarang Semut, merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman.
Sebenarnya, secara turun-temurun Sarang Semut telah digunakan sebagai tanaman obat multikhasiat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua, seperti suku-suku di Bogondini dan Tolikara
Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting yang dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit ringan hingga berat.
Dengan berbagai kandungan senyawa aktif yang dimilikinya, Sarang Semut terbukti berkhasiat mengatasi berbagai jenis penyakit seperti asam urat, wasir/ambeien, TBC, diabetes, stroke, hipertensi, lever, asam urat, jantung koroner, berbagai jenis tumor dan bahkan kanker, penyakit yang paling ditakuti pada abad ini.
Minum Obat herbal sekitar 1 jam sebelum makan karena dalam keadaan tersebut tubuh belum tercampur zat-zat lain dan akan mempercepat penyerapan khasiat obat tersebut (Bagi penderita gangguan lambung, disarankan meminum ½ - 1 jam sesudah makan). Konsumsi sesuai dengan dosis dan anjuran yang ditetapkan herbalis. Jika mengombinasikan obat herbal dengan obat konvensional (obat medis), beri selang waktu 1-2 jam.
Pola hidup dan pola makan yang sehat. Selama proses pengobatan, adalah bijak untuk menerapkan pola hidup sehat yang mencakup pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan pengelolaan stres yang baik karena apa yang sedang Anda pikirkan dapat berpengaruh besar pada tubuh Anda. 
Noni Juice
Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 25.314 pengguna sari buah Noni dari 80 negara dengan melibatkan 1.227 ahli kesehatan menunjukkan bahwa sari buah Noni berkhasiat membantu pemulihan sejumlah penyakit seperti kanker, sakit jantung, stroke, diabetes tipe 1&2, lesu, peningkatan daya seksual, penguatan otot, kegemukan (obesitas), tekanan darah tinggi (hipertensi), perokok, artritis, nyeri, depresi, alergi, masalah pencernaan, masalah pernapasan, aulit tidur (insomnia), lemah konsentrasi, peningkatan perasaan sehat, kestabilan mental, sakit ginjal, dan stres.
Tongkat Ali
Bagi para pria, Tongkat Ali dapat menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan tubuh yang bugar, meningkatkan stamina dan gairah seksual, mengatasi disfungsi seksual sekaligus meningkatkan kemampuan seksual Anda. Sejak masa lalu Tongkat Ali telah digunakan sebagai obat herbal peningkat gairah seksual dan untuk mengatasi berbagai disfungsi seksual dalam pengobatan tradisional.
Kini para ilmuwan juga mendapati keampuhannya dalam mengatasi disfungsi seksual. Ada begitu banyak penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa Tongkat Ali paten dalam meningkatkan kemampuan seksual dan kejantanan.
Sebagai obat herbal, Tongkat Ali tidak memiliki efek samping yang didapati pada obat-obatan lain yang mengandung bahan kimia, yang mengandung steroid anabolik dan testosteron buatan yang dapat berbahaya bagi kesehatan jantung dan mengakibatkan penyusutan alat vital pria.
Informasi mengenai 3 jenis herbal di atas hanya merupakan referensi yang dapat Anda pertimbangkan karena sebenarnya masih ada banyak lagi tanaman obat yang dapat Anda manfaatkan untuk pengobatan.
Namun, seperti semua produk kesehatan, obat herbal hendaknya digunakan dengan kewaspadaan, pengetahuan dan tentu saja keseimbangan. Tips-tips berikut dapat membantu Anda selama proses pengobatan.

Tips Konsumsi Obat Herbal

  • Minum Obat herbal sekitar 1 jam sebelum makan karena dalam keadaan tersebut tubuh belum tercampur zat-zat lain dan akan mempercepat penyerapan khasiat obat tersebut. Bagi penderita gangguan lambung, disarankan meminum ½ - 1 jam sesudah makan.
  • Konsumsi sesuai dengan dosis dan anjuran yang ditetapkan herbalis.
  • Jika mengombinasikan obat herbal dengan obat konvensional (obat medis), beri selang waktu 1-2 jam.
  • Pola hidup dan pola makan yang sehat. Selama proses pengobatan, adalah bijak untuk menerapkan pola hidup sehat yang mencakup pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan pengelolaan stres yang baik karena apa yang sedang Anda pikirkan dapat berpengaruh besar pada tubuh Anda.
Dengan mencamkan berbagai anjuran dan rekomendasi seputar herbal obat herbal dapat dijadikan salah satu pengobatan alternatif yang aman dan efektif. Doktor Logan Chamberlain, penulis sebuah buku tentang suplemen herbal, berpendapat, ”Hampir setiap laporan pada tahun-tahun terakhir mengenai efek berbahaya dari herbal berasal dari kasus orang-orang yang tidak mengikuti petunjuk." Jadi, jangan pernah mengabaikan petunjuk penggunaannya.Ditulis oleh 

Senin, 28 Mei 2012

Kombinasikan Khasiat Daun Sirsak untuk Kanker!


Khasiat Daun SirsakSaat ini, beredar begitu banyak obat herbal yang dianggap memiliki khasiat anti-kanker.
Hal tersebut mungkin membuat Anda bertanya-tanya herbal mana yang paling ampuh untuk membantu orang-orang tercinta Anda menang dalam pertempuran melawan kanker.
Sehubungan dengan penggunaan obat herbal, ada beberapa orang yang memilih mengkombinasikan penggunaan herbal dengan obat medis.
Tetapi ada pula yang merasa cemas mencoba pengobatan medis seperti operasi dan kemoterapi sehingga memutuskan hanya menggunakan obat-obatan alami berupa herbal.
Sebelum memutuskan mana yang terbaik bagi Anda dan keluarga Anda, penting untuk mengetahui cara kerja obat herbal pilihan Anda. Herbal dapat memerangi kanker secara langsung dan juga baik digunakan sebagai komplementer (pelengkap) pengobatan konvensional.
Herbal dapat meningkatkan kekebalan, mengurangi efek samping atau komplikasi penyakit dan pengobatannya serta meningkatkan kualitas hidup. Secara spesifik, ada 2 herbal yang belakangan ini begitu banyak dicari oleh orang-orang yang mencari alternatif pengobatan kanker karena dikabarkan ampuh untuk melawan berbagai jenis kanker.
Ulasan berikut ini dapat membantu Anda mendapatkan pencerahan untuk memahami 2 herbal yang paling banyak dicari orang saat ini untuk menumpas kanker—Sarang Semut dan Daun Sirsak.

Khasiat Daun Sirsak dan Sarang Semut

Dokter sekaligus herbalis dr. Paulus Wahyudi Halim menyatakan pendapatnya di majalah Trubus sehubungan dengan pengobatan kanker, "Tak ada peluru ajaib untuk menembak kanker. Tanaman obat harus campuran sehingga sinergis dan hasilnya maksimal. Sinergisme juga menetralisir efek samping."
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengobatan secara alternatif akan lebih efektif jika mengonsumsi herbal yang sinergis sehingga saling melengkapi dalam membantu pengobatan. Sarang Semut dan Daun Sirsak sangat bagus jika digunakan secara bersamaan untuk saling melengkapi dalam membantu pengobatan kanker.
Cara kerja kedua herbal yang sinergis ini dapat membantu efektifitas pengobatan yang Anda atau keluarga Anda jalani. Berikut ini paparan mengenai bagaimana khasiat Sarang Semut dan khasiat Daun Sirsak bekerja sama dalam melawan kanker.
Sejak tahun 2006 herbal Sarang Semut sudah digunakan oleh ribuan orang untuk membantu pengobatan berbagai jenis kanker, dan khasiatnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, baik sebagai herbal tunggal maupun pelengkap.
Rata-rata mereka yang menggunakan herbal ini merasakan perbaikan-perbaikan yang signifikan dalam waktu satu sampai dua bulan penggunaan saja.
Jenis Sarang Semut yang sering dipakai sebagai obat tradisional adalah: Hydnophytum Formicarum Myrmecodia tuberosa, Myrmecodia Pendans (semut genus Ochetellus). Di Indonesia hanya kapsul ekstrak kering atau campuran ekstrak kental dengan bahan pengering yang diizinkan POM untuk dijual.
Kapsul bubuk kering tanpa proses ekstraksi berbahaya lantaran senyawa-senyawa aktif di dalam kapsul tidak dengan serta merta terlepas di lambung atau usus sehingga ada ampas yang menyebabkan hati dan ginjal bekerja ekstra keras untuk detoksifikasi.
Penggunaan dalam waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada hati dan ginjal. Kalau sudah diekstrak, senyawa aktifnya mudah terlepas dan diserap usus sehingga aman bagi hati dan ginjal.
Sarang Semut kaya antioksidan kuat seperti tokoferol, flavonoid dan tanin. Sarang Semut bekerja dengan memerangi radikal bebas yang memicu kanker sehingga mencegah sel-sel kanker berkembang dengan pesat. Anti oksidan bersifat imunomodulator yaitu menguatkan sel-sel yang sehat untuk menghadang kanker.
Mekanisme yang sudah berhasil diungkap adalah sitotoksik  (penghambatan siklus pembelahan sel) dan induksi apoptosis (merangsang proses bunuh diri sel kanker). Senyawa aktif yang sudah berhasil diidentifikasi antara lain adalah flavonoid glikosida, tanin, stigmasterol, dan inhibitor histone deacetylase (HDAC).
Senyawa-senyawa itu memang dikenal luas sebagai golongan senyawa antikanker. Diduga kuat flavonoid glikosida dan stigmasterol berperan dalam mekanisme sitotoksik sedangkan tanin lebih mengarah ke induksi apoptosis.
Sarang Semut juga menghambat enzim xantin oksidase sehingga tak terjadi radikal bebas. Enzim lain yang dapat dihambat agar tidak kelebihan produksi antaran lain dismutase, glutation dan reduktase. Dismutase berlebih misalnya menyebabkan organ hati gagal mendetoksifikasi racun. Dampaknya hati terserang lever atau kanker hati.
Sebagai herbal pelengkap Sarang Semut, dilaporkan khasiat daun Sirsak bersifat kemoterapi tetapi dengan kekuatan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi konvensional. Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter yang juga herbalis di Yogyakarta, sebaiknya daun sirsak untuk kanker diresepkan bukan dalam bentuk tunggal.
Daun sirsak bersifat asam. Jika diberikan kepada pasien kanker yang kondisi tubuhnya sedang lemah, dikhawatirkan dapat merusak dan memperparah kondisi lambung karena keasamannya meningkat.
Bagus jika dipadukan dengan herbal yang dapat melindungi dinding lambung dari keasaman tinggi. Dalam hal ini Sarang Semut berperan besar dalam melindungi lambung dari keasaman daun Sirsak.
Khasiat Daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu acetogenins. Acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsina trifosfat) yang memberi energi pada sel kanker. Dampaknya mitosis atau pembelahan sel kanker terhambat.
Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap 2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Pembelahan cepat memerlukan energi besar dari ATP. Jika pasokan energi berkurang akibat ATP terhambat, maka aktivitas sel kanker melamban dan terjadi apoptosis alias program bunuh diri sel. Actogenins dalam daun sirsak mengendalikan mitokondria yang overacting. Bila mitokondria normal, maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali.

Padukan Khasiat Daun Sirsak dengan Sarang Semut

Dari paparan di atas, khasiat Sarang Semut dan khasiat Daun Sirsak jika digunakan secara sinergis akan memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menggempur sel-sel kanker dan mencegahnya untuk tumbuh kembali.
Para pengguna daun sirsak melaporkan merasa panas di seluruh tubuh selama beberapa hari pertama menggunakan herbal tersebut. Sarang Semut dapat mengurangi efek samping tersebut. Mereka yang mengonsumsi Sarang Semut melaporkan mengalami efek-efek positif seperti mengurang rasa lelah, menambah kebugaran, meningkatkan nafsu makan, mengurangi komplikasi terhadap organ lain dan membuat tidur lebih nyenyak karena radang dan demam terkendali.
Obat herbal sifatnya individual. Jadi efek dan khasiat yang dirasakan berbeda-beda dari orang yang satu dengan yang lainnya. Setelah memilih herbal yang paling tepat, konsumsilah teratur dan konsisten.
Jangan berharap kesembuhan dalam hitungan hari. Walau ada testimoni spektakuler yang sembuh hanya dalam beberapa hari. Khasiat satu herbal belum tentu berlaku sama bagi setiap orang. Dalam penyembuhan, herbal memperbaiki sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan. Dampaknya memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan obat-obatan konvensional.
Oleh karena itu jangan berganti-ganti herbal secara cepat. Perkembangan penyakit perlu dimonitor terus dalam 1-3 bulan. Bila tidak ada perkembangan berarti, baru beralih ke herbal atau sistem pengobatan lain. Pilihan yang cocok bergantung pada jenis penyakit, kondisi awal penyakit, kecocokan dan keamanan obat-obatan herbal.
Selain khasiat dari obat-obatan herbal itu sendiri, banyak faktor lain yang juga memiliki andil dalam menentukan sukses tidaknya suatu pengobatan alternatif yaitu sikap, gaya hidup, dan kondisi kejiwaan. Pengamatan para dokter menunjukkan bahwa penyerapan obat di usus lebih baik jika pasien tidak stress.
Silakan baca artikel kami lainnya sehubungan Berbagai Pertanyaan Tentang Manfaat Daun Sirsak.Ditulis oleh 

Obat Herbal vs Obat Modern


obat-herbal-vs-obat-kimia-modernKebanyakan penduduk dunia akan menyebutkan kata-kata tidak ilmiah, belum terbukti, tidak efektif, mungkin berbahaya, primitif, dan seabreg kata-kata yang bernada miris ketika mereka berpikir tentang obat-obat herbal.
Dr. John R. Christopher, setelah 30 tahun meneliti dan mengobati jutaan orang dengan obat-obat herbal, akhirnya menyatakan bahwa ada keyakinan umum yang dapat diterima tentang obat herbal.
Kesalahan yang diadopsi oleh masyarakat dunia selama ini adalah menggunakan obat herbal berarti sama dengan menggunakan bentuk paling primitif dari dunia kodekteran.
Faktanya, 75% hormon yang digunakan dalam obat-obat modern berasal sepenuhnya dari tumbuhan. Ada ketidaksetaraan ketika obat-obat modern yang berasal dari tumbuhan diagung-agungkan sedangkan obat herbal dikatakan obat primitif dan terbelakang.
Sebagai contoh Digitalis yang dikenal sebagai obat masa kini untuk menstimulasi jantung ternyata berasal dari tumbuhan foxglove. Sedangkan obat anti-pembekuan yang efektif bernama coumarol didapat dari tumbuhan semanggi manis.
Di India, snakeroot telah digunakan selama ribuan tahun untuk menenangkan orang. Kini snakeroot dipakai sebagai bahan utama reserpin, obat penenang paling populer saat ini. Dan tahukah Anda obat anti malaria berasal dari kulit batang pohon Kina yang berasal dari Amerika Selatan dan telah tumbuh di Cibodas, Jawa Barat, dan Sumatera Barat? Ada banyak tanaman yang diambil bagiannya untuk meramu obat modern, jadi label primitif dan terbelakang tentu tidak cocok untuk obat-obat herbal.
Memang harus diakui bahwa meski berasal dari tumbuhan alami, tak dapat disangkal bahwa beberapa tumbuhan memiliki efek beracun. Namun, ditangan herbalis berpengalaman obat herbal bisa sangat membantu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki misi untuk mengintegrasikan obat herbal dalam pengobatan primer di negara-negara anggota WHO. Saat ini sekitar 80% masyarakat dunia masih bergantung pada pengobatan tradisional termasuk didalamnya obat herbal.
Seiring berjalannya waktu, penduduk dunia akhirnya terbuka pikirannya untuk mengakui bahwa obat herbal dapat menjadi aset di masa depan. Meski penelitian yang menunjang obat herbal masih amat sedikit keberadaanya, penelitian tersebut didorong pelaksanaannya bahkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di Indonesia sendiri banyak peneliti dari LIPI dan universitas ternama seperti ITB serta universitas di negara lain seperti The University National of Hochiminch City telah melakukan penelitian terhadap tanaman yang berpotensi menjadi obat terhadap penyakit ringan maupun berat termasuk didalamnya Sarang Semut sebagai obat kanker.Ditulis oleh 

Sarang Semut Sebagai Obat Herbal Populer Di Asia Tenggara


sarang-semutSejak ditemukannya kandungan dan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh seperti flavanoid, tokoferol, dan fenolik di dalam Sarang Semut, maka tumbuhan ini makin ramai diperbincangkan.
Kini, Sarang Semut sebagai obat herbal telah diteliti lebih lanjut secara ilmiah oleh para peneliti untuk membuktikan khasiat tumbuhan yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara ini.
Selain kajian ilmiah, banyak dari masyarakat pengguna Sarang Semut telah mengakui keampuhannya dalam mengobati berbagai macam penyakit, dari yang ringan hingga yang berat.
Meski Sarang Semut begitu ampuh, namun tak semua jenis Sarang Semut bisa dikonsumsi sebagai obat herbal. Hanya ada dua jenis yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat Asia Tenggara dari lima genus Sarang Semut yang tergabung dalam famili Rubiceae.
Kedua jenis Sarang Semut itu adalah Hydnophytum dan Myrmecodia. Hydnophytum yang memiliki 45 spesies digunakan oleh masyarakat Asia Tenggara sejak lama.
Di Jawa spesies Hydnophytum formicarum ini disebut Urek-urek Polo yang digunakan untuk sakit kepala dan pembengkakan. Sedangkan di Filipina air rebusan banghai, sebutan Hydnophytum formicarum, digunakan untuk mengobati masalah liver dan pencernaan. Di Thailand, Hua Roi Ru atau serbuk Sarang Semut dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti cacingan, penyakit tulang, penyakit kulit, penyakit paru-paru, dan sebagai ramuan untuk penyakit diabetes serta tonik untuk jantung.
Untuk jenis Myrmecodia ada dua spesies yang digunakan untuk obat yaitu Myrmecodia tuberose dan Myrmecodia pendans. Pemanfaatan M.pendans telah lama diterapkan oleh masyarakat papua untuk mengobati berbagai penyakit.
Kepopuleran tiga spesies Sarang Semut di atas tidak lepas dari kandungan yang super sebagai obat penyakit ringan dan bahkan obat kanker. Jenis Sarang Semut tersebut memiliki kandungan antara lain:
  • Flavonoid
    Flavonoid sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas. Fungsi flavonoid adalah untuk melindungi struktur sel dan meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikrorganisme seperti bakteri dan virus termasuk virus HIV dan herpes.
  • Tanin
    Tanin berfungsi untuk mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Tanin digunakan untuk pengobatan diare, wasir, dan menghentikan perdarahan serta keputihan.
  • Polifenol
    Polifenol digunakan untuk menstabilkan kadar gula darah dan anti mikroba.
  • Tokoferol
    Tokoferol adalah antioksidan kuat yang dapat menghambat dan meredam radikal bebas hingga 50%.
  • Magnesium
    Magnesium sangat berperan penting dalam penyakit yang berkaitan dengan fungsi tulang, hati, otot, keseimbangan basa dan lainnya. Ini membuktikan bahwa Sarang Semut dapat membantu mengatasi penyakit jantung, migrain, meningkatkan fungsi ginjal, prostat, dan mengembalikan stamina serta gairah seksual.
  • Mineral-mineral lainnya
    Kandungan lain seperti kalsium (untuk kerja jantung), besi, fosfor, natrium, dan seng bermanfaat untuk penyembuhan luka, pembentukan hemoglobin, penyerapan kalsium, dll.
Dari ketiga jenis Sarang Semut di atas hanya Hydnophytum formicarum dan Myrmecodia pendans yang telah ditunjang oleh berbagai kajian ilmiah. Meskipun peneliti LIPI telah membeberkan sejumlah fakta menyenangkan tentang M.pendans namun mereka masih terus menelitinya. Kestabilan suhu dan reaksi kimiawi antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang ada pada tanaman Sarang Semut disebutkan sebagai alasan mengapa Sarang Semut begitu ampuh.Ditulis oleh 

Berbagai Pertanyaan Tentang Manfaat Daun Sirsak

manfaat-daun-sirsakBeberapa bulan terakhir ini banyak pelanggan dan pengunjung deherba.com menanyakan tentang manfaat daun Sirsak untuk  pengobatan kanker.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena dalam tiga terbitan terakhirnya majalah Trubus membahas manfaat daun Sirsak bagi para penderita kanker.
Pertanyaan-pertanyaan yang kami terima adalah seperti ini: Apakah bisa rebusan daun Sirsak dikombinasikan dengan Sarang Semut?
Mana yang lebih baik untuk pengobatan kanker; Sarang Semut, Buah Noni, atau daun Sirsak? Apakah daun Sirsak cukup aman untuk dikonsumsi? Apakah deherba.com menjual daun Sirsak? Dan sebagainya.
Untuk mencoba menjawabnya kami telah menulis dua artikel terdahulu sehubungan dengan itu:
Namun, ada sedikit pengingat yang ingin kami tambahkan lagi untuk melengkapi kedua artikel tersebut melalui tulisan ini. Yaitu mengenai cara menggunakan herbal secara efektif.
Dari pengalaman sebagai pemasar berbagai jenis herbal, kami mendapati bahwa pada umumnya masyarakat kita cenderung menggonta-ganti herbal yang dikonsumsi seiring dengan tren yang sedang populer. Terutama bila mendengar berita bombastis tentang manfaat herbal tertentu dengan harapan akan mendapatkan reaksi serupa dan segera sembuh.
Hal di atas bisa dimaklumi karena tentunya pasien atau pun anggota keluarga mereka pasti mengharapkan hasil yang nyata dengan penggunaan obat-obatan alternatif yang telah dikonsumsi. Tetapi berdasarkan keterangan dari beberapa dokter dan herbalis yang sudah berpengalaman, praktek bergonta-ganti herbal dalam waktu singkat tidaklah dianjurkan. Mengapa demikian?
Penjelasan sederhananya adalah karena setiap herbal itu bersifat unik dan punya "jalannya" sendiri dalam memerangi sebuah penyakit.  Maka, dengan berhenti menggunakan sebuah herbal dan beralih ke herbal lain dalam waktu singkat bisa disamakan seperti jika Anda ingin pergi ke sebuah tempat, sudah setengah jalan kemudian tiba-tiba berhenti dan berputar arah untuk menggunakan jalan alternatif lain.
Nah, sekarang bisa Anda bayangkan jika setiap kali ada herbal/obat baru, seseorang menghentikan pengobatan yang lama dan beralih ke yang baru, maka pastilah dia tidak akan sampai-sampai di tujuan atau dengan arti lain lebih lama mendapatkan kesembuhan. Karena belum tuntas suatu herbal berkerja, sudah digantikan dengan yang lain. Melelahkan bukan proses seperti itu?
Sehubungan dengan pertanyaan, apakah deherba.com akan menjual produk daun Sirsak? Jawaban kami untuk saat ini adalah TIDAK, mengapa? Karena alasan tadi, kami tidak ingin pelanggan setia kami berhenti dan beralih menggunakan herbal lain, padahal saat ini mereka sedang "berjalan" menuju proses kesembuhan.
Lantas bagaimana jika Anda penasaran untuk mencoba-coba herbal baru, seperti daun Sirsak? Solusi yang disarankan adalah dengan mengkombinasikannya dengan herbal yang sedang dikonsumsi. Sebagai contoh jika Anda sudah mengkonsumsi Sarang Semut dan sudah merasakan perbaikan, tetapi ingin mencoba daun Sirsak, sebaiknya jangan menghentikan konsumsi Sarang Semut lalu beralih pada daun Sirsak.
Cara yang terbaik adalah mengkombinasikan keduanya. Karena kedua herbal tersebut mempunyai cara kerja yang berbeda dalam memerangi kanker. Jika dikombinasikan, maka Sarang Semut akan terus bekerja menghancurkan kanker dengan metodenya, sementara dari sisi lain daun Sirsak akan bekerja juga menghancurkan kanker dengan caranya sendiri.
Anda bisa membayangkannya seperti dua kelompok prajurit (herbal) yang menyerang sebuah benteng (kanker) dari sisi dan cara yang berbeda, pasti kemenangan (kesembuhan) akan lebih cepat didapat. Untuk membaca cara kerja dari kedua herbal tersebut silakan baca keterangannya di halaman berikut.
Produk herbal yang kami khususkan untuk kanker masih sama yaitu Sarang Semut (Mecodia). Karena sejauh ini  kami mengamati bahwa dari deretan herbal antikanker yang ada yang pernah kami pasarkan, Sarang Semut lah herbal yang paling efektif dan cepat dalam menghancurkan kanker dan tumor.
Memang tadinya kami sempat berpikir untuk membuat produk baru dari daun Sirsak, secara ekonomis pasti akan sangat mengutungkan apalagi ditengah booming daun Sirsak saat ini. Namun, kami berpikir lagi, meski akan menguntungkan, hal tersebut pasti akan mendatangkan kebingungan bagi para pelanggan yang menderita kanker dan bila ingin mencoba harus mengeluarkan uang tambahan lagi yang pasti akan menambah beban.
Untuk itu, setelah kami pertimbangkan baik-baik, sebaliknya daripada menjualnya, lebih baik kami memberikan simplisia daun Sirsak secara cuma-cuma. Sehingga bagi Anda yang ingin mencoba manfaatnya, tetap bisa meneruskan terapi herbal dengan Sarang Semut ataupun Noni Juice.

Ditulis oleh